Novak Djokovic mengaku terganggu efek samping usai terkena lemparan botol di kepala saat tumbang di Italian Open. Kekalahan mengejutkan ini terjadi setelah petenis nomor satu dunia tersebut dibungkam Alejandro Tabilo.
Djokovic tak sengaja terkena lemparan botol berisi air ketika ia sedang melayani permintaan tanda tangan usai menang atas Corentin Moutet di babak kedua, Jumat lalu. Insiden ini tampaknya berdampak pada performa Djokovic saat melawan Tabilo pada Minggu. Petenis asal Chile tersebut hanya butuh 67 menit untuk menghabisi Djokovic dengan skor 6-2 6-3 di babak ketiga.
"Itu benar-benar berdampak pada saya. Setelah itu saya mendapat perawatan medis, [dan mengalami] mual, pusing, dan mimisan selama setengah jam hingga satu jam," ungkap Djokovic.
Petenis Serbia tersebut awalnya menanggapi enteng insiden tersebut dengan bercanda mengenakan helm sepeda saat latihan pada hari Sabtu. Namun, ia kini berencana menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
"Saya bisa tidur dengan nyenyak, tapi sakit kepala. Keesokan harinya, atau kemarin, terasa baik-baik saja, jadi saya pikir tidak masalah. Mungkin tidak masalah, mungkin juga iya," tambahnya.
"Cara saya bermain di lapangan hari ini benar-benar seperti ada pemain berbeda yang masuk ke dalam sepatu saya. Tidak ada ritme, tempo, dan keseimbangan sama sekali dalam setiap pukulan. Ini sedikit mengkhawatirkan."
Ini adalah kemenangan pertama dalam karier Tabilo, petenis peringkat 32 dunia, atas lawan yang berada di peringkat 10 besar. Pemain berusia 26 tahun itu tampil dominan, mematahkan servis Djokovic empat kali dan tidak membiarkan Djokovic mendapatkan break point.
"Ini luar biasa. Saya datang ke lapangan hanya untuk melihat-lihat dan menyerap semuanya, mencoba memproses semuanya. Saya mencoba untuk bangun sekarang," ujar Tabilo.
"Saya hanya mencoba untuk tetap tenang dan terus menyerang. Setiap kali Anda merasa sudah dekat dengan akhir, lengan Anda menjadi sedikit lebih tegang. Saya hanya mencoba untuk tidak memikirkannya dan mengambil poin demi poin. Ini gila, saya tidak percaya apa yang terjadi."
Tabilo menjadi petenis Chile pertama yang mengalahkan petenis nomor satu dunia sejak Fernando Gonzalez mengalahkan Roger Federer di ATP Finals pada tahun 2007.
Pada babak selanjutnya, Tabilo akan menghadapi Karen Khachanov setelah petenis Rusia unggulan ke-16 tersebut mengalahkan petenis Argentina Francisco Cerundolo dengan skor 6-2 6-4.
Kekalahan ini membuat Djokovic, peraih gelar juara enam kali di Roma, gagal mencapai setidaknya perempat final untuk pertama kalinya sejak 2006. Petenis berusia 36 tahun itu, yang belum mencapai final di tahun 2024, baru memainkan enam pertandingan di lapangan tanah liat tahun ini sebagai persiapan untuk mempertahankan gelar juara French Open.
Turnamen di Roland Garros akan dimulai pada 26 Mei.