Petenis legendaris Inggris, Andy Murray, mengisyaratkan bahwa Wimbledon atau Olimpiade Paris sebagai panggung terakhirnya. Petenis berusia 37 tahun ini pun ragu untuk bermain di US Open atau Davis Cup yang digelar di akhir tahun.
Sebelumnya pada Februari lalu, Murray menyatakan bahwa ia tak berencana "banyak bermain setelah musim panas ini". Peraih peringkat satu dunia tersebut belum mengonfirmasi turnamen mana yang akan menjadi penutup kariernya.
Dalam wawancara dengan BBC Sport di Queen's Club pada Minggu, Murray menegaskan niatnya untuk gantung raket pasca Olimpiade. "Saya rasa tidak [akan bermain di US Open atau Davis Cup]," jawab Murray saat ditanya mengenai partisipasinya di turnamen tersebut.
"Jika harus memilih, saya lebih suka mengakhiri karier di Wimbledon atau Olimpiade. Bagi saya, itu akan lebih emosional," lanjutnya. "Wimbledon dan tim Olimpiade Inggris telah memberi saya pengalaman dan kenangan luar biasa."
Wimbledon, yang pernah dimenangi Murray pada 2013 dan 2016, akan digelar di lapangan rumput All England Club antara 1-14 Juli. Sementara cabang tenis Olimpiade akan diadakan di lapangan tanah liat Roland Garros pada 27 Juli hingga 4 Agustus.
Murray, peraih dua medali emas Olimpiade (London 2012 dan Rio 2016) masuk dalam skuad Britania Raya untuk Paris. "Kesempatan tampil di Olimpiade kelima menjadi motivasi untuk tetap berlaga," ujar petenis Skotlandia tersebut.
"Seperti yang saya katakan, banyak hal yang bergantung pada hasil dan kondisi fisik saya."
Setelah Olimpiade, US Open - turnamen dimana Murray meraih gelar Grand Slam pertamanya di tahun 2012 - akan diselenggarakan di lapangan keras New York pada 26 Agustus hingga 8 September.
Selanjutnya pada September, Inggris akan bertanding di fase grup Davis Cup Finals yang digelar di AO Arena, Manchester.
Murray sendiri akan bertanding di Queen's Club Championships yang dimulai pada Senin mendatang. Ia menegaskan rencananya belum berubah.
"Saya tidak berencana bermain banyak setelah musim panas ini. Saya lihat bagaimana perasaan saya dalam beberapa minggu ke depan," kata Murray.
"Ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memutuskan pensiun. Pensiun seharusnya menjadi momen yang dirayakan, namun saya tidak merasakan hal itu. Saya menyukai tenis."
"Pada akhirnya, kondisi fisik dan hasil pertandingan yang tak sesuai harapan turut memengaruhi keputusan saya."